Photo: Jack
(12/1/2013) Mulai tahun lalu Sriwijaya Air melakukan peremajaan armada dengan mendatangkan 10 Boeing 737-800. Pesawat ini didatangkan Sriwijaya dengan cara menyewa ke lembaga lessor pesawat. Rata-rata pesawat yang didatangkan berumur antara 12 hingga 15 tahun.
Sriwijaya telah menerima empat 737-800 pada tahun 2012. 737-800 pertamanya diterima pada April 2012, sedangkan sisanya baru diterima secara berturut-turut pada Oktober, November, dan Desember. Enam pesawat lagi akan masuk ke dalam armada Sriwijaya pada tahun ini.
Sriwijaya Air juga telah melakukan negosiasi untuk memesan sebanyak 20 pesawat 737-800 langsung dari Boeing. Sumber dari Sriwijaya mengatakan pesawat ini baru akan tiba pada tahun 2016.
Selain mendatangkan 737-800, Sriwijaya juga mendatangkan 737-500 yang dilengkapi dengan winglet untuk menghemat bahan bakar. 737-500 disiapkan Sriwijaya untuk menggantikan 737-200 yang seluruhnya akan dipensiunkan tahun ini karena rata-rata telah berumur 30 tahun. Saat ini sudah ada sembilan pesawat 737-500 yang masuk dalam armada Sriwijaya.
Baik 737-500 maupun 737-800 yang dioperasikan oleh Sriwijaya dikonfigurasi dalam dua kelas, ekonomi dan bisnis.
Meskipun pesawat yang didatangkan merupakan pesawat bekas dengan umur di atas 10 tahun, namun masuknya 737-500 dan 737-800 ini merupakan langkah signifikan bagi Sriwijaya dalam rangka meremajakan armadanya. Paling tidak ini akan menjadi modal awal bagi perusahaan untuk berkompetisi dengan maskapai lain yang menawarkan produk modern dan pesawat baru.
Selain itu, Sriwijaya Air juga kembali bernegosiasi dengan Embraer untuk mendatangkan pesawat E-190. Jika hal ini terealisasi, E-190 akan digunakan sebagai armada Nam Air yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya untuk bertarung di kelas full service bersama dengan Garuda Indonesia dan anak perusahaan Lion Air, Batik Air.
Berdasarkan data yang ada, saat ini Sriwijaya Air mengoperasikan 34 pesawat yang terdiri dari tiga 737-200, 12 737-300, enam 737-400, sembilan 737-500, dan empat 737-800.