(5/3/2013) PT Angkasa Pura I (AP I) baru saja mengumumkan bahwa enam bandara yang dikelolanya mengalami kerugian di tahun 2012. Catatan ini sedikit lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, dimana terdapat tujuh bandara AP I yang mengalami kerugian.
Dari data yang diberikan oleh AP I, bandara yang merugi adalah Bandara Lombok Praya, Mataram merugi Rp 49 miliar, Bandara El Tari, Kupang merugi 7 miliar, Bandara Frans Kaisiepo di Biak merugi Rp 23 miliar, Bandara Adisumarmo di Surakarta merugi Rp 22 miliar, Bandara Pattimura di Ambon merugi Rp 22 miliar serta Bandara Sam Ratulangi di Mandao merugi Rp 3,8 miliar.
Menurut Direktur Utama AP I Tommy Sutomo, bandara-bandara yang memiliki jumlah penumpang kurang dari 3 juta dipastikan bandara tersebut akan merugi.
Namun, dari total 13 bandara yang dikelola AP I, masih ada tujuh bandara yang mendapatkan keuntungan. Bandara Ngurah Rai, Bali tercatat sebagai bandara yang meraup keuntungan terbesar yakni mencapai Rp 796 miliar, Bandara Juanda, Surabaya meraih keuntungan Rp 313 miliar, Bandara Sepinggan Balikpapan untung Rp 104 miliar, Bandara Adisutjipto di Yogyakarta untung Rp 64 miliar, Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin yang untung Rp 30 miliar. Bandara Hassanuddin di Makassar meraup keuntungan Rp 39 miliar, dan Bandara Ahmad Yani di Semarang Rp 7 miliar.
Pada tahun 2012 AP I mendapatkan laba kotor atau laba sebelum pajak sebesar Rp 878 miliar. Angka ini naik dari laba kotor tahun 2011 yang hanya sebesar Rp 656 miliar. Pendapatan AP I tahun 2012 juga naik menjadi Rp 3,4 triliun, dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 2,9 triliun.