(25/4/2013) Baru-baru ini Direktur Utama PT DIrgantara Indonesia (PTDI), Budi Santoso mengatakan bahwa keberadaan PTDI hendaknya menjadi kebanggaan dan sekaligus andalan bagi kepentingan pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dikatakannya pula bahwa selama lebih dari 36 tahun PTDI memiliki komitmen untuk secara maksimal mendukung alut sista dalam negeri.
Pernyataan ini memang tidak hanya isapan jempol, karena dalam kurun waktu kepemimpinannya kontrak terbesar dalam sejarah perjalanan PTDI berhasil dibukukan. Nilai kontrak yang berhasil diraih pada tahun 2012 lalu sebesar Rp 7,9 trilyun.
PTDI selama ini selalu menyatakan kesiapannya untuk mendukung setiap upaya Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan target di bidang pertahanan. Saat ini Kementerian Pertahanan dan TNI sedang berusaha untuk mengembangkan kemampuan “minimal essential force”. PTDI sebagai produsen alutsista berupaya keras membuktikan komitmennya untuk memenuhi pesanan sesuai jadwal yang sudah direncanakan dan disepakati bersama.
PTDI menyadari bahwa kekuatan alutsista Republik Indonesia lima puluh tahun lalu sangat disegani di kawasan Asia Tenggara. Kini saatnya kekuatan dirgantara Republik Indonesia bangkit kembali dan bagi PTDI ini merupakan peluang besar untuk menunjukkan hasil karya anak bangsa dalam melengkapi alut sista dalam negeri.
Untuk memenuhi kebutuhan TNI AU akan pesawat transportasi medium, PTDI sudah mulai menyerahkan dua unit pesawat CN-295 Oktober tahun lalu. Dalam tahun 2013 ini tiga unit pesawat sejenis akan diserahkan lagi. Sementara pada tahun 2014 akan diserahkan dua unit pesawat dan terakhir tahun 2015 mendatang akan diserahkan dua unit CN-295 lagi. Jadi total pesanan Kemhan untuk TNI-AU sebanyak sembilan unit pesawat akan berakhir pada tahun 2015. Seluruh pesawat CN-295 yang diserahkan lengkap dengan initial spare part.
Pesawat andalan PTDI selama belasan tahun belakangan ini, yakni CN-235 juga akan semakin memperkuat alut sista dalam negeri. Tiga unit CN-235 PATMAR akan diserahkan ke Kemhan untuk TNI-AL pada tahun 2013 ini. Sementara itu untuk pesawat NC-212-200, PTDI tahun ini juga akan menyerahkan satu unit pesawat jenis tersebut kepada TNI-AU. Semua itu lengkap dengan initial spare part-nya.
Disamping pesawat sayap tetap (fixed wing) PTDI telah dan akan menyerahkan sejumlah helikopter. Pada tahun 2012 PTDI telah menyerahkan masing-masing empat unit Bell 412 EP untuk TNI-AD dan tiga unit untuk TNI-AL. Pada tahun 2013 telah diserahkan pula enam unit Bell 412 EP kepada TNI-AD, dan satu unit lagi menyusul. Sementara itu telah terkontrak pula 16 unit helikopter yang sama untuk TNI-AD yang akan diserahkan pada tahun ini dan tahun depan.
Untuk helikopter Super Puma NAS 332, PTDI akan menyerahkan satu unit kepada TNI-AU tahun 2013 ini dan satu unit lagi pada tahun 2014 mendatang. Sementara untuk enam helikopter Cougar EC-725 yang dipesan TNI-AU, PTDI akan menyerahkannya dua unit pada 2014 dan empat unit tahun 2015 mendatang. Semua helikopter tersebut dilengkapi dengan initial spare part.
Untuk semua pesawat yang diserahkan ke Kementerian Pertahanan/TNI PTDI menjamin kelaikan terbangnya (service ability) sesuai dengan persyaratan pengguna dan regulasi pemerintah. PTDI juga selalu siap mendukung produksi alutsista dalam negeri.