(4/3/2013) Maskapai penerbangan Mandala Airlines berencana melakukan rebranding nama menjadi Mandala Tiger. Hal ini dilakukan untuk memperkuat brand Tiger sebagai afiliasi Mandala di Indonesia.
Pemilik mayoritas saham Mandala adalah Saratoga Capital yang merupakan perusahaan milik pengusaha Sandiaga Uno. Perusahaan ini memiliki saham lebih dari 51 persen di Mandala. Sedangkan Tiger Airways hanya memiliki saham sebesar 33 persen. Tetapi, untuk urusan manajemen dan operasional, Saratoga menyerahkannya kepada Tiger karena Saratoga tidak memiliki pengalaman dalam industri penerbangan.
Sejak kembali beroperasi pada Mei tahun lalu, nuansa Tiger Airways memang sudah melekat di Mandala. Hal tersebut bisa dilihat dari pesawat Mandala yang menggunakan livery khas Tiger di bagian ekor, serta seragam pramugari berwarna kuning dan ikat pinggang bercorak loreng khas Tiger.
Selain itu, dilihat dari sisi rute penerbangan yang dibuka oleh Mandala, maskapai ini begitu terpusat ke Singapura. Dari enam kota yang diterbangi Mandala, lima di antaranya terhubung dengan Singapura, seperti Padang, Medan, Pekanbaru, Surabaya, dan Denpasar. Jakarta merupakan satu-satunya kota yang diterbangi oleh Mandala namun belum terhubung dengan Singapura.
Akan tetapi, Mandala juga sudah bersiap-siap untuk membuka rute Jakarta-Singapura sebanyak empat kali sehari dalam beberapa bulan ke depan. Sedangkan Tiger akan menambah penerbangan pada rute yang sama menjadi empat kali sehari dari yang sekarang dua kali sehari. Kombinasi antara Mandala dan Tiger akan menjadikan group ini memiliki delapan hingga sembilan penerbangan sehari pada rute Jakarta-Singapura.
Rute lain dari Indonesia yang mungkin akan dihubungkan oleh Mandala ke Singapura adalah Pontianak, Kalimantan Barat. Kemungkinan rute ini baru dilayani Mandala setelah overlay penebalan landasan pacu di Bandara Supadio terselesaikan.
Pembukaan berbagai rute dari kota-kota di Indonesia menuju Singapura merupakan upaya untuk memperkuat hub Tiger di Changi, serta untuk mengandalkan Mandala sebagai feeder Tiger Airways. Hal ini memungkinkan para penumpang Mandala terkoneksi pada rute-rute Tiger menuju kota-kota di kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, India, China, dan Australia.
Ke depan, strategi Tiger untuk Mandala masih akan tetap sama, yaitu melanjutkan pembukaan rute dari beberapa kota di Indonesia menuju Singapura. Akhirnya, Tiger Group akan memiliki pangsa pasar terbesar antara Indonesia dan Singapura setelah Singapore Airlines Group.
Tiger Group memiliki keuntungan lebih dibandingkan low-cost carrier lainnya seperti AirAsia Group, Jetstar Group, dan Lion Air Group. Dalam hal ini Tiger memiliki anak perusahaan atau afiliasi sebagai operator lokal di Indonesia (Mandala) dan Singapura (Tiger Airways). Ini membantu penjualan dari kedua sisi dan membuat lebih mudah mengamankan slot di Changi yang sudah sangat padat.