(24/4/2013) Rencana Garuda Indonesia memasang fasilitas In-Flight Connectivity atau Wi-Fi di pesawat terbaru Boeing 777-300ER sepertinya juga masih akan terganjal masalah. Pasalnya, hingga kini belum ada regulasi yang mengatur masalah pemasangan Wi-Fi di pesawat.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring memang belum menyusun regulasi layanan yang disebut In-Flight Connectivity itu meskipun sejumlah maskapai penerbangan menyatakan siap memasang perangkat WI-Fi agar penumpangnya tetap bisa terhubung dengan internet selama penerbangan.
Tifatul berharap bahwa frekuensinya harus dirumuskan dan dibedakan dengan frekuensi yang digunakan pilot, agar tidak terjadi interferensi antara navigasi pilot dengan frekuensi seluler.
Regulasi ini nantinya juga bakal mengatur layanan di dalam pesawat (In-Flight Connectivity) untuk semua maskapai, termasuk maskapai asing, yang melewati wilayah Indonesia.
Presiden Direktur Garuda Indonesia Emirsyah Satar sangat berharap pesawat Boeing 777-300ER yang akan tiba Juni nanti sudah terpasang In-Flight Connectivity, sehingga bisa meningkatkan layanan kepada penumpang saat peluncurannya dalam penerbangan ke Jeddah di awal Juli.
Sampai saat ini, terdapat dua operator seluler yaitu Telkomsel dan Indosat yang telah siap mendukung layanan In-Flight Connectivity. Sementara maskapai penerbangan lain yang tertarik memasang layanan ini pada pesawatnya adalah Lion Air dan anak perusahaannya, Batik Air.
Maskapai-maskapai Indonesia telah tertinggal cukup jauh dalam menyediakan layanan internet di pesawat. Maskapai seperti Singapore Airlines, Emirates, dan banyak maskapai asing lainnya telah memasang teknologi ini sejak lama. Selama ini maskapai-maskapai tersebut menggunakan layanan dari pihak ketiga, seperti Gogo, OnAir dan ViaSat. (PHOTO: The Japan Times)