(8/5/2013) Maskapai penerbangan Garuda Indonesia terlihat cukup puas dengan performa pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen yang dioperasikannya saat ini. Bahkan maskapai yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah ini berencana mengkonversi hak pembelian sebanyak 18 pesawat menjadi sebuah pesanan pasti (firm order).
Sebelumnya, Garuda Indonesia memesan 18 pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen di bulan Februari 2012 bersamaan dengan Singapore Airshow 2012. Selain itu, perusahaan juga memiliki hak pembelian tambahan sebanyak 18 pesawat. Hak pembelian tambahan inilah yang akan diubah menjadi pesanan, sehingga Garuda Indonesia akan mengoperasikan sebanyak 36 pesawat CRJ1000.
CRJ1000 diklaim oleh produsennya sebanyak pesawat yang hemat bahan bakar, ramah lingkungan, dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pesawat jet ini sangat cocok dalam melayani rute-rute jarak pendek yang kurang efisien jika dioperasikan dengan pesawat jet sekelas Airbus A320 dan Boeing 737.
Saat ini Garuda telah menempatkan lima pesawat CRJ1000 di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar untuk melayani sejumlah rute jarak pendek ke berbagai kota. Baru-baru ini Garuda mulai meresmikan Medan sebagai hub barunya dengan menempatkan dua pesawat CRJ1000. Mungkin jumlah ini akan bertambah seiring dengan bertambahnya pesawat jenis tersebut.
Kota lain yang telah menjadi bidikan Garuda dalam menempatkan CRJ1000 antara lain seperti Balikpapan dan Denpasar. Balikpapan dipilih untuk melayani rute-rute intra Kalimantan, sedangkan Denpasar akan menjadi tempat bagi CRJ1000 untuk melayani rute-rute di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, Papua juga menjadi calon lokasi yang tepat untuk CRJ1000 selanjutnya.
Kebutuhan yang besar akan pesawat dengan kapasitas kurang dari 100 kursi ini membuat Garuda Indonesia berencana menambah pesanan CRJ1000 dalam beberapa waktu mendatang. (Photo: Arif Fauzi/PhotoV2.com for Indo Aviation)