2012-12-17

ATC Bandara Soekarno-Hatta Bantah Dua Pesawat Lion Air "Near Miss"

Bandara Soekarno-Hatta

Pada 16 Desember yang lalu, Uninterruptible Power Supply (UPS) di Bandara Soekarno-Hatta mati selama satu jam. Matinya UPS tersebut mengakibatkan instalasi radar yang berguna mengatur komunikasi antara petugas Air Traffic Controller (ATC) dan awak pesawat menjadi terganggu.

Situs berita detik.com pada 18 Desember memberitakan bahwa ada dua pesawat Lion Air yang nyaris bersenggolan di udara (near miss) saat radar mati pada 16 Desember. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Menteri Perhubungan EE Mangindaan yang membenarkan kejadian tersebut.

Namun, hari ini General Manager Air Traffic Service (ATS) Bandara Soekarno-Hatta, Budi Hendro, membantah adanya kejadian dua pesawat Lion Air yang nyaris bersenggolan tersebut.

"Near miss itu hampir tabrakan. Tapi saat kemarin itu tidak ada near miss. Perlu diketahui informasi itu aturan mainnya harus ada komplain dari pengguna jasa. Namun hingga saat ini belum ada yang komplain ada near miss. Pihak Lion tanpa kita tanya mengatakan tidak pernah ada near miss," ujar Budi Hendro.

Budi Hendro dalam keterangan persnya menjelaskan jarak minimum agar tak dikatakan near miss, jarak horizontal antar pesawat bila menggunakan radar adalah 5 Nautical Mile (9.260) dan nonradar 10 NM (18.000 meter), serta jarak vertikalnya 1.000 kaki (304,8 meter). Setiap pesawat dilengkapi peralatan yang mendeteksi jarak pesawatnya dengan pesawat lain. Jadi pasti diketahui jika ada near miss.

"Jika ada near miss kami langsung mengadakan investigasi. Kalau ada informasi itu ya nggak apa-apa, terima kasih. Namun saya tegaskan lagi, kemarin itu tidak ada near miss," kata Budi Hendro.