2013-01-05

Tahun Ini 12 Bandara Baru Akan Beroperasi

bandara muara bungo jambi

(5/1/2013) Kementerian Perhubungan akan mempercepat pembangunan 24 bandara baru yang sedang dikerjakan di berbagai daerah. Sebagian besar dari bandara ini merupakan bandara perintis. Tahun ini diperkirakan akan ada 12 bandara baru yang bisa selesai setahun lebih cepat sehingga bisa segera beroperasi.

Menurut Wakil Menteri Perhubungan Bambang Soesantono yang dikutip dari Jawa Post mengatakan dari total 24 bandara yang sedang dibangun, akan dipercepat pembangunannya dalam dua tahun ke depan dengan 12 bandara bisa beroperasi tahun ini, tujuh bandara beroperasi tahun 2014, dan lima bandara lagi akan beroperasi tahun 2015.

Tujuan mempercepat pembangunan bandara-bandara perintis ini adalah untuk meningkatkan aksesibilitas, sehingga daerah-daerah terpencil bisa terhubung dengan kota-kota lain yang sudah maju.

Menurut Bambang, pemerintah tidak hanya perhatian terhadap pembangunan bandara-bandara besar, tetapi juga memikirkan pembangunan bandara-bandara kecil yang dibutuhkan masyarakat di daerah-daerah terpencil.

Sebanyak 12 bandara baru yang akan beroperasi pada tahun ini antara lain Bandara Bawean (Gresik, Jawa Timur), Kuala Namu (Deli Serdang, Sumatera Utara), Pekonserai (Lampung Barat), Muara Bungo (Jambi), Ulaweng (Bone, Sulawesi Selatan), Sumarorong (Mamasa, Sulawesi Barat), Tual Baru (Maluku), Kuffar (Pulau Seram, Maluku), Olilit (Saumlaki Baru, Maluku Tenggara Barat), Waisai (Raja Ampat, Papua Barat), Kamanap (Serui, Papua Barat), dan Waghete Baru (Deiyei, Papua).

Dari sejumlah bandara tersebut, hanya Bandara Kuala Namu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang merupakan bandara internasional. Selebihnya merupakan bandara-bandara perintis. Bandara Kuala Namu ini diproyeksikan untuk menggantikan Bandara Polonia Medan dan akan mulai beroperasi pada Maret 2013.

Total dana APBN yang dialokasikan untuk membangun bandara-bandara perintis ini sekitar Rp 3 triliun. Pembangunan bandara-bandara baru ini juga sebagai cara memfasilitasi permintaan angkutan udara yang terus bertambah setiap tahunnya. Pada tahun 2012, sekitar 70 juta orang menggunakan jasa angkutan udara.