2013-02-11

Garuda Tingkatkan Layanan Kargo di Kalimantan

Garuda Indonesia 737-800

(12/2/2013) Pembukaan rute-rute baru Garuda Indonesia pada tahun ini diyakini akan mendongkrak pendapatan Garuda Cargo di wilayah Kalimantan. Tahun 2013 ini Garuda Cargo menargetkan pendapatan sebesar US$ 6 juta khusus untuk wilayah Kalimantan saja.

Manager Cargo Sales Kalimantan SBU Garuda Cargo Repy Heriyawan mengungkapkan, pada tahun lalu pihaknya berhasil mecapai 78 persen dari target yang ditetapkan. Namun untuk tahun ini pihaknya cukup optimis bisa mencapai target revenue karena berbagai rute baru akan dibuka oleh Garuda Indonesia.

Untuk memikat pelanggan, Garuda Cargo akan mengembangkan berbagai produk baru yang akan segera ditawarkan. Produk yang akan dikembangkan ini adalah cargo service center, yaitu layanan kargo di kantor-kantor yang terletak di tengah kota. Rencananya, Garuda Cargo akan membuka layanan ini di 40 titik di Indonesia. Untuk area Kalimantan, saat ini sudah ada di Balikpapan dan Banjarmasin. Nantinya akan ditambah untuk kota Pontianak pada Maret atau April.

Dari sisi komoditas barang, Repy Heriyawan mengungkapkan, pihaknya akan terus meningkatkan porsi marine products yang saat ini berkisar 25 persen dari total produk yang dikirimkan melalui layanan Cargo Garuda.

Selain itu, Garuda Cargo juga akan meningkatkan porsi pengangkutan dangerous goods seperti avtur, AC, oli, baterai, dan berbagai produk kimia karena hanya Garuda Indonesia yang diizinkan oleh Kementerian Perhubungan untuk mengangkut jenis-jenis barang ini.

Porsi dari general cargo merupakan produk yang mendominasi layanan kargo Garuda, yakni berkisar 60 persen. Selanjutnya, marine product seperti udang, kepiting dan ikan berkisar 25 persen, lalu heavy cargo berkisar 10 persen dan sisanya dangerous goods.

Sementara itu, destinasi utama kargo Garuda Indonesia dari wilayah Kalimantan adalah Jakarta, Batam, dan Pontianak. Sedangkan untuk destinasi luar negeri antara lain Hong Kong dan Singapore.

Garuda juga akan menerapkan layanan city to city, yaitu penerimaan barang tanpa mengambilnya di bandara. Pembukaan layanan ini sejalan dengan pengembangan 40 titik cargo service center.

Saat ini layanan kargo Garuda Indonesia masih menggunakan armada pesawat penumpang. Namun sesuai rencana bisnis, pada tahun 2014 Garuda akan menggunakan pesawat khusus kargo yang berkapasitas lebih besar.