2013-02-17

Tahun Ini AP II Akan Kelola Tiga Bandara Baru

Bandara Radin Inten II Bandar Lampung

(18/2/2013) PT Angkasa Pura (AP) II pada tahun ini akan segera menambah tiga bandara baru yang akan dikelolanya. Bandara-bandara tersebut antara lain Bandara Kuala Namu di Deli Serdang, Bandara Silangit di Tapanuli Utara, dan Bandara Radin Inten II di Bandar Lampung.

Saat ini AP II telah mengelola 12 bandara di Indonesia. Dengan tambahan tiga bandara, nantinya AP II secara total akan mengelola 14 bandara karena pengelolaan Bandara Polonia Medan akan dikembalikan kepada pemilik, yakni TNI-AU.

Untuk Bandara Kuala Namu yang rencananya akan dioperasikan pada bulan April, ternyata molor hingga Agustus atau September 2013 karena belum adanya akses jalan tol yang menghubungkan antara bandara dengan Kota Medan. Sementara untuk Bandara Radin Inten II, AP II telah memperoleh kewenangan dari Uni Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Perhubungan. Namun perusahaan plat merah ini belum memastikan kapan Bandara Radin Inten II dioperasikan.

Direktur Operasional AP II Salahudin Rafi menuturkan bahwa AP II diminta Pemerintah Provinsi Lampung untuk mengelola bandara yang selama ini dikelola UPT. Namun menurutnya, untuk detil bandara belum bisa diinformasikan karena pihaknya masih akan meninjau bandara tersebut.

Sekretaris Perusahaan AP II Trisno Heryadi menuturkan bahwa untuk pengambilalihan pengelolaan bandara tersebut, tidak ada persyaratan khusus yang diberikan untuk AP II. "Kami yang diminta jadi kami tidak mengajukan diri namun tetap kami harus tahu betul kondisi bandara ini," katanya.

Manajemen AP II menilai, potensi bisnis terutama sektor pariwisata di Bandara Radin Inten II dinilai lebih bagus daripada Bandara Silangit di Tapanuli Utara yang baru saja diserahkan oleh Kementerian Perhubungan kepada AP II akhir tahun lalu.

Namun, bila potensi pariwisata di sekitar Sumatera Utara lebih ditingkatkan lagi, terutama potensi pariwisata Danau Toba, bukan tidak mungkin Bandara Silangit bisa melebihi potensi bisnis Bandara Raden Inten II.