(8/3/2013) Kementerian Perhubungan mengumumkan bahwa empat maskapai penerbangan telah mengajukan penawaran untuk mengangkut jamaah haji tahun 2013. Empat maskapai tersebut antara lain Garuda Indonesia, Saudi Arabian Airlines, Aviastar Mandiri, dan Indonesia AirAsia.
Namun menurut Kepala Humas Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, dari keempat maskapai ini baru dua yang maskapai yang telah memenuhi persyaratan dari Kementerian Agama, yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines.
Bambang menambahkan, Aviastar Mandiri dan Indonesia AirAsia belum melengkapi dokumen yang diperlukan, sehingga belum bisa dinilai. Selain itu, dua maskapai ini juga belum mengajukan tarif yang diminta, rute yang akan diterbangi, dan jenis pesawat yang digunakan.
Kementerian Agama memang menetapkan persyaratan yang cukup ketat bagi maskapai penerbangan yang ingin ikut tender pengangkutan jamaah haji. Terdapat 10 persyaratan administratif dan 13 persyaratan teknis bagi maskapai untuk dapat mengangkut jamaah haji Indonesia.
Salah satu persyaratan yang cukup berat dari Kementerian Agama adalah perusahaan penerbangan harus memiliki sertifikasi IOSA (IATA Operational Safety Audit). Saat ini baru Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines yang telah memiliki sertifikasi IOSA ini.
Selain itu, persyaratan lainnya adalah maskapai penerbangan tersebut harus mampu mengangkut sedikitnya 20.000 jamaah dalam satu periode haji.
Sementara untuk persyaratan pesawat, Kementerian Agama meminta pesawat yang digunakan paling tua adalah dengan tahun produksi 1995, kecuali jenis Boeing 747-400 yang diizinkan dengan tahun produksi 1991.
Pemeriksaan kelaikan pesawat udara yang akan digunakan untuk angkutan haji berdasarkan peraturan keselamatan penerbangan sipil Indonesia dilaksanakan sesuai dengan Standard Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Part 129.
Pesawat yang akan digunakan untuk mengangkut jamaah haji tahun ini antara lain Airbus A330, Airbus A340, Boeing 747, Boeing 767, dan Boeing 777 dengan kapasitas 325-455 penumpang.