2013-03-19

Ini Tujuan Lion Air Pesan Ratusan Pesawat

Direktur Utama Lion Air, Presiden Perancis, dan CEO Airbus

(20/3/2013) Maskapai penerbangan Lion Air baru saja memesan 234 pesawat A320 dari Airbus senilai US$ 24 miliar. Pada tahun 2011, maskapai milik Rusdi Kirana ini juga telah memesan 230 pesawat Boeing 737. Itu belum ditambah pesanan Lion sebelumnya sebanyak lima Boeing 787, 178 Boeing 737-900ER, dan 60 pesawat turboprop ATR 72 untuk Wings Air. Jika ditotal pesanan Lion Air ini mencapai 707 pesawat. Untuk apa Lion Air membeli pesawat sebanyak ini?

Menanggapi hal ini, Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana menjelaskan bahwa pembelian pesawat digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi Lion Air di Indonesia, salah satu negara yang mempunyai populasi terbesar di dunia.

Lion Air juga akan menempatkan pesawat-pesawat ini untuk anak perusahaannya seperti Batik Air, yang rencananya mulai terbang perdana pada tahun ini. Batik Air merupakan maskapai penerbangan dengan konsep full service dan siap bersaing dengan Garuda Indonesia.

Malindo Air, anak perusahaan Lion Air di Malaysia juga membutuhkan cukup banyak pesawat untuk berekspansi mengalahkan rivalnya, AirAsia. Lion Air telah menganggarkan 100 pesawat untuk ekspansi Malindo hingga 10 tahun ke depan. Malindo Air akan mulai beroperasi mulai 22 Maret mendatang dengan dua Boeing 737-900ER, serta akan mengoperasikan 12 pesawat hingga akhir tahun.

Selain itu, Rusdi Kirana telah memiliki rencana besar. Rusdi bersama dengan Lion akan mendirikan sejumlah maskapai penerbangan di negara-negara Asia seperti Vietnam, Myanmar, Thailand, Filipina, India, dan lain-lain. Rusdi juga menampik kabar yang mengatakan bahwa pesawat-pesawat tersebut akan disewakan oleh perusahaan leasing-nya di Singapura.

Menurut Rusdi, penerbangan di Asia termasuk jalur ramai dan akan terus tumbuh. Untuk itu pihaknya akan bekerjasama dengan perusahaan lokal di beberapa negara seperti yang telah dilakukan untuk membangun Malindo Air di Malaysia. Sedangkan kepemilikan modal dan sahamnya disesuaikan dengan regulasi setempat.

Di beberapa tempat, Lion Air tengah dalam penjajakan dan negosiasi. Seperti di Dhaka, New Delhi, Sinchua, dan lain-lain.

Tahun 2015 Rusdi Kirana berencana melakukan penawaran saham perdana (IPO) untuk Lion Air. Uang hasil IPO akan digunakan untuk membayar pesawat yang telah dipesan.

Di usia yang ke-12, Lion Air telah mengoperasikan lebih dari 100 pesawat dan berhasil menguasai rute domestik. Tahun lalu, maskapai berlogo singa ini mengangkut sebanyak 32 juta penumpang.

Pada 18 Maret lalu, Lion Air dan Airbus menandatangani kesepakatan pesanan 234 pesawat A320 di Istana Kepresidenan Prancis Champ Elysee, dengan disaksikan oleh Presiden Perancis Franciois Hollande. Pesawat yang dipesan terdiri dari 60 A320ceo (current engine option), 109 A320neo (new engine option), dan 65 A321neo. Pesawat akan dikirimkan secara bertahap mulai tahun 2014 hingga 2026.