2013-03-22

Lion Air Tidak Banyak Berekspansi Sepanjang Tahun 2013

Lion Air 737-800

(22/3/2013) Maskapai domestik terbesar di Indonesia, Lion Air, menyatakan bahwa tahun ini tidak akan banyak melakukan ekspansi. Hal ini tentu saja berbeda dengan tahun lalu dimana Lion Air mengalami pertumbuhan sekitar 30 persen.

Lambatnya ekspansi Lion Air terjadi karena perusahaan hanya akan menambah sedikit pesawat. Tahun ini Lion Air akan menerima 24 pesawat Boeing 737 Next Generation, namun 12 pesawat di antaranya digunakan oleh Malindo Air, sedangkan enam pesawat lagi digunakan oleh Batik Air. Lion Air sendiri hanya akan mendapatkan jatah enam pesawat hingga akhir tahun 2013. Pesawat inipun rencananya hanya digunakan untuk menggantikan Boeing 737 klasik yang telah berusia tua.

Namun, peluncuran Batik Air pada tahun ini tetap bisa meningkatkan pangsa pasar penerbangan domestik pada Lion Air Group. Batik Air akan digunakan oleh Lion Air untuk mengambil pasar penerbangan premium, bersaing dengan Garuda Indonesia.

Selain itu, anak perusahaan Lion Air lainnya, Wings Air, akan melakukan ekspansi cukup cepat dengan mendatangkan satu pesawat ATR 72 setiap bulannya. Tapi perusahaan juga akan mempensiunkan pesawat tua Dash 8 yang hanya berjumlah tiga pesawat.

Sementara dihubungkan dengan pailitnya Batavia Air, Lion Air tidak memiliki posisi yang baik untuk menggantikan sejumlah rute Batavia. Hal ini terjadi karena Lion telah memiliki sangat banyak rute domestik dengan frekuensi yang sangat tinggi pada rute-rute utama. Selain itu, fokus pada pengembangan Batik dan Malindo membuat Lion kekurangan armada untuk mengisi sejumlah rute peninggalan Batavia.

Kondisi ini tentu saja sedikit memberi kesempatan kepada tiga low-cost carrier lainnya seperti Citilink, Indonesia AirAsia, dan Mandala untuk mengembangkan rute domestik. Jika hal ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin pangsa pasar Lion Air digerogoti oleh tiga low-cost carrier lainnya yang sedang tumbuh sangat cepat.