2013-04-07

Merpati Tiru Cara Garuda Indonesia untuk Selesaikan Utang

Merpati Nusantara Airlines

(8/4/2013) PT Merpati Nusantara Airlines menyatakan akan meniru cara yang dilakukan oleh PT Garuda Indonesia dalam merestrukturisasi perusahaan. Merpati berharap bisa melakukan penjadwalan ulang dalam membayar utang senilai Rp 6 triliun.

Sebelumnya Garuda Indonesia memiliki utang lebih dari Rp 10 triliun. Tapi dengan strategi penjadwalan ulang pembayaran yang dilakukan Garuda, seluruh utang mendapatkan perpanjangan jatuh tempo pembayaran.

Selain itu, Garuda juga menunjuk Export Credit Agency (ECA) untuk mengelola semua utang perusahaan dari berbagai kreditur. Setelah seluruh utang bersih, Garuda menjual sahamnya kepada publik di bursa saham Indonesia.

"Utang Garuda diambil oleh satu badan, salah satunya melalui cara konversi utang menjadi saham atau debt to equity swap. Jadi saat Initial Public Offering (IPO), saham itu dijual kepada publik dan Garuda mendapatkan capital gain hingga 200%," ujar Direktur Utama Merpati, Rudy Setyopurnom seperti yang dikutip dari Liputan6.com.

Cara-cara yang dilakukan Garuda ini bisa diterapkan di Merpati yang memiliki utang Rp 6 triliun. Namun Rudy belum bisa menjelaskan opsi cara yang akan ditempuhnya.

Beberapa kreditur Merpati Nusantara Airlines antara lain Bank Mandiri, PT Pertamina, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, dan lain-lain.

Sementara menyangkut masalah penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), Merpati belum bisa melakukan rencana besar tersebut karena terkendala masalah utang.