2013-05-13

GMF akan Bangun Hanggar di Bintan dan Batam

Pesawat Boeing 747-400 Garuda Indonesia di hanggar GMF

(14/5/2013) PT GMF AeroAsia, anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang bergerak dalam bidang perawatan dan perbaikan pesawat berencana melakukan ekspansi bisnis di kota lain. GMF mengaku akan menyewa lahan seluas 150 hektar di Bintan untuk membangun hanggar perawatan pesawat di sana.

Hanggar maintenance, repair, and overhaul (MRO) yang rencananya akan dibangun di Bintan ini difokuskan untuk membidika pelanggan GMF dari luar negari.

"Rencananya, kami akan membangun sendiri. Arahnya untuk pihak ketiga (pelanggan luar negeri)," ujar Richard Budihadianto, Direktur Utama GMF Aeroasia kepada Kontan.

Richard Budiarto memprediksi, kebutuhan dana untuk membangun hanggar di Bintan tersebut senilai US$ 50 juta, sudah termasuk lahan. GMF menargetkan pembangunan hanggar ini akan selesai pada tahun 2016.

Selain Bintan, GMF juga melirik Batam sebagai opsi lain lokasi yang akan digunakan untuk membangun hanggar. Menurut Richard, Batam memiliki potensi yang sangat besar untuk dibangun MRO karena posisinya sangat strategis.

Sebelumnya, Lion Air telah mulai membangun hanggar sebagai pusat perawatan dan perbaikan pesawatnya di atas lahan seluas empat hektar di Batam dan akan mulai beroperasi pertengahan tahun ini. Namun, hanggar ini akan diperluas menjadi 16 hektar dan seluruhnya akan rampung pada tahun 2016.

Meski demikian, Richard tidak menampik kemungkinan bakal membangun hanggar di Bintan dan Batam sekaligus secara besamaan. Jika GMF bisa membangun MRO di kedua lokasi tersebut, keduanya akan dijadikan MRO khusus pelanggan luar negeri. Sementara hanggar GMF di Cengkareng khusus melayani pelanggan domestik.

"Banyak pelanggan luar negeri dari utara lebih dekat ke situ dibandingkan harus ke Cengkareng," imbuh Richard.

Richard memperkirakan, nilai pasar MRO di Indonesia mencapai US$ 950 juta. Saat ini, pemainnya hanya dua, yakni MRO milik Garuda dan Merpati.

Oleh karena itu, saat ini, GMF juga sedang membangun hanggar keempat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, yang menelan dana sekitar Rp 500 miliar. Tergetnya, hanggar seluas 64.000 m² ini akan rampung pada pertengahan 2014 mendatang. Sebelumnya, GMF telah memiliki tiga hanggar dengan total kapasitas 25 pesawat.

Tahun ini GMF akan melakukan penawaran saham perdana (IPO). Garuda menargetkan bisa memperoleh dana US$ 100 juta dengan menjual 10-20 persen saham GMF kepada publik. Setengah dari dana tersebut rencananya akan digunakan untuk membangun hanggar.