2013-02-20

Lion Air Buka "Flying School" di Palangkaraya

Wings Flying School

(21/2/2013) Maskapai penerbangan dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia, Lion Air, mengumumkan pembukaan sekolah penerbangan (flying school) di Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah.

Pendirian sekolah penerbangan yang pertama di Kalimantan ini merupakan upaya Lion Air untuk mendapatkan tenaga profesional di bidang penerbangan, khususnya pilot, yang jumlahnya masih sangat kurang untuk kebutuhan Lion Air group.

Peresmian pembukaan sekolah penerbangan ini ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan hanggar bagi pesawat Wings Flying School di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, oleh Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang.

Acara peletakan batu pertama ini juga dihadiri oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S Gumay, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait, Kapolda Kalteng Brigjen Bachtiar Hasanudin Tambunan, Kepala Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya Norman Dani.

Menurut Edward Sirait, pembukaan sekolah pilot ini untuk menjawab kebutuhan jumlah penerbang di maskapai penerbangan Lion Air. Saat ini Lion telah memesan 473 pesawat yang terdiri dari 60 ATR 72-500/600, 408 Boeing 737 NG/MAX, dan lima Boeing 787 Dreamliner. Selain itu, Lion juga telah memesan 40 pesawat Cessna sebagai pesawat latih untuk para calon pilot di sekolah penerbangan milik Lion Air. Bahkan Lion Air berambisi untuk memiliki hingga 1.000 pesawat.

Sekolah penerbangan di Palangkaraya ini merupakan sekolah penerbangan ketiga yang dibuka oleh Lion Air setelah Cirebon dan Jakarta. Lion juga sedang membangun pusat perawatan pesawat di Batam, Kepulauan Riau.

Herry Bakti S Gumay menambahkan, saat ini lulusan pilot lokal masih sangat minim. Berbagai sekolah penerbangan yang ada di Indonesia hanya bisa menghasilkan sekitar 200 pilot per tahun. Sementara itu, kebuuthan pilot di Indonesia mencapai 500 orang per tahun. Sehingga tidak sedikit pilot asing yang bekerja di sejumlah maskapai penerbangan Indonesia. Pembukaan Wings Flying School di Palangkaraya diharapkan menjadi jawaban atas minimnya lulusan pilot di Indonesia setiap tahunnya.