Photo: Sergey Dolya
(28/2/2013) Pabrikan pesawat asal Rusia, Sukhoi, baru saja membatalkan kesepakatan senilai US$ 900 juta dengan maskapai penerbangan Indonesia, Kartika Airlines, yang memesan 30 Superjet 100 pada 2010. Batalnya kesepakatan ini terjadi karena Kartika tidak dapat memenuhi persyaratan finansial dari kesepakatan tersebut.
Pada 2012, Kartika mengatakan tidak akan membatalkan pemesanan setelah terjadinya kecelakaan Superjet 100 dalam penerbangan promosi pada bulan Mei di Gunung Salak, Bogor. Hasil investigasi mengatakan bahwa kecelakaan terjadi karena faktor manusia (pilot) dan Air Traffic Control (ATC) di Jakarta yang masih minim sistem mengenai batas aman ketinggian.
Batalnya kesepakatan antara Sukhoi dan Kartika Airlines ini praktis menjadikan Sky Aviation sebagai satu-satunya maskapai penerbangan di Indonesia yang mengoperasikan Superjet 100.
Sukhoi pada hari Rabu telah mengirimkan Superjet pertama untuk maskapai penerbangan Indonesia, Sky Aviation. Maskapai ini telah memesan 12 Superjet 100 senilai US$ 360 juta. Rencananya Sky Aviation akan menerima lima pesawat di tahun ini, tiga pesawat di tahun 2014, dan empat pesawat di tahun 2015.