2013-04-26

Garuda Andalkan Citilink untuk Hadapi Lion Air

Citilink Airbus A320

(27/4/2013) Persaingan bisnis penerbangan semakin hari semakin ketat. Baru-baru ini Lion Air secara resmi meluncurkan maskapai barunya, Batik Air. Anak perusahaan Sriwijaya Air, NAM Air, juga diperkirakan akan diluncurkan pada tahun depan. Dua maskapai baru ini merupakan maskapai penerbangan full service yang akan menggerogoti pangsa pasar Garuda Indonesia yang menjadi maskapai full service terbesar di Indonesia. Bagaimana upaya Garuda untuk menghadapi persaingan?

Sebagai perusahaan penerbangan tertua di Indonesia, tentu saja Garuda telah memiliki sangat banyak pengalaman. Untuk menghadapi persaingan dengan maskapai lain, Garuda akan terus meningkatkan pelayanan serta produknya. Mulai dari pesawat baru, interior dan fasilitas menarik di pesawat, serta pelayanan yang menyenangkan selama di darat dan sepanjang penerbangan.

Meskipun demikian, usaha yang dilakukan Garuda tersebut mungkin tidak akan cukup. Sebagai alternatif, Garuda mengembangkan anak perusahaannya, Citilink, untuk memikat calon penumpang. Dalam hal ini, Citilink akan mengandalkan tiket murah dalam bersaing dengan maskapai penerbangan murah seperti Lion Air.

Seperti diketahui, penerbangan murah masih menjadi pilihan penumpang di Indonesia. Bahkan maskapai penerbangan Lion Air bisa mengambil pangsa pasar hingga 50 persen penerbangan domestik.

Untuk merealisasikannya, Garuda akan meningkatkan jumlah armada Citilink menjadi 50 Airbus A320 pada tahun 2015. Selain itu, Citilink telah memesan 25 pesawat turboprop ATR 72-600 ditambah dengan 25 opsi. Pesawat baling-baling ini nantinya yang akan digunakan untuk bersaing dengan anak perusahaan Lion Air lainnya, Wings Air.

Citilink menargetkan akan mengoperasikan 195 pesawat di tahun 2022. Dengan strategi ini, Citilink diharapkan bisa memperkecil jarak antara Garuda Indonesia dan Lion Air.